Makalah Epidemiologi Penyakit Menular & Penyakit Tidak Menular
BAB I
PENDAHULUAN
•
Pengertian
dan Peranan Epidemiologi
Epidemiologi
berasal dari bahasa Yunani yaitu Epi yang berarti pada, Demos yang berarti
penduduk, dan Logos yang berarti ilmu. Pada mulanya epidemiologi diartikan
sebagai studi tentang epidemic. Hal ini berarti epidemiologi hanya mempelajari
penyakit-peyakit menular saja. Tetapi dalam perkembangan selanjutnya
epidemiologi juga mempelajari penyakit-penyakit noninfeksi, sehingga
epidemiologi dapat diartikan sebagai study tentang penyebaran penyakit pada
manusia didalam konteks lingkungannya. Mencakup juga studi tentang pola-pola
penyakit serta pencarian determinan-determinan penyakit tersebut. Dapat
disimpulkan bahwa epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari penyakit tersebut.
Dalam batsan epidemiologi ini
sekurang-kurangnya mencakup tiga elemen, yaitu:
•
Mencakup
semua penyakit
Epidemilogi
mempelajari semua penyakit, baik penyakit infeksi maupun noninfeksi, seperti
kanker, penyakit kekurangan gizi (malnutrition), kecelakaan lalu lintas maupun
kecelakaan kerja, sakit jiwa, dan sebagainya. Bahkan di Negara-negara maju,
epidemiologi ini mencakup juga kegiatan pelayanan kesehatan.
•
Populasi
Apabila
kedokteran klinik berorientasi pada gambaran-gambaran penyakit individu, maka
epidemiologi ini memusatkan perhatiannya pada distribusi penyakit pada populasi
(masyarakat) atau kelompok.
•
Pendekatan
ekologi
Frekuensi
dan distribusi penyakit dikaji deri latar belakang pada kesehatan lingkungan
manusia baik lingkungan fisik, biologis, maupun social. Terjadinya penyakit
pada pada sesorang dikaji dari manusia dan total lingkungannya.
•
Penyebaran
Penyakit
Didalam
epidemiologi biasanya timbul pertanyaan yang perlu direnungkan, yakni :
•
Siapa (who). Siapakan yang menjadi sasaran
penyebaran penyakit itu atau orang yang terkena penyakit.
•
Di mana
(where). Di mana penyebaran atau
terjadinya penyakit.
•
Kapan (when). Kapan penyebaran atau terjadinya
penyakit tersebut.
Jawaban
atau pertanyaan-pertanyaan ini merupakan faktor-faktor yang menentukan
terjadinya suatu penyakit, yang ditentukan tiga factor utama yaitu: orang,
tempat, dan waktu.
•
Kegunaan
Pemecahaan
masalah selalu selalu dikaitkan dengan maslah, di mana atau dalam lingkungan
bagaimana penyebaran masalah serta bilamana masalah tersebut terjadi. Kegunaan
lain dr epidemiologikhususnya dalam program kesehatan adalah ukuran-ukuran
epidemiologi seperti. Prevelensi, point
of prevalence, dan sebagainya dapat digunakandalam perhitungan-perhitungan
: prevelensi, kasus baru, case fatality
rate, dan sebagainya.
•
Metode-metode Epidemiologi
•
Epidemiologi Deskriptif
Di dalam epidemiologi deskriptif dipelajari bagaimana
frekuensipenyakit berubah menurut perubahan variable-variabel epidemiologi yang
terdiri dari orang (person), tempat (place), dan waktu (time).
•
Orang (Person)
Di sini akan dibicarakan peranan umur, jenis kelamin, kelas
social, pekerjaan, golongan etnik, status perkawinan, besarnya keluarga,
struktur keluarga dan paritas.
•
Umur
Umuru adalah variabel
yang selalu diperhatikan di dalam penyelidikan-penyelidkan epidemiologi.
Angka-angka kesakitan maupun kematian di dalam hampirsemua keadaan menunjukan
hubungan dengan umur. Dengan cari ini dapat membaca dan melihat dengan mudah
pola kesakitanatau kematan menurut golongan umur. Untuk keperluan perbandingan
maka WHO menganjurkan pembagian-pembagian umur ebagai berikut:
•
Menurut tingkat
kedewasan yaitu :
0 – 14 tahun : bayi dan anak-anak
15 – 49 tahun : orang muda dan dewasa
50 tahun ke atas : orang tua
•
Interval 5 tahun
Kurang dari 1 tahun
1 – 4
5 – 9
10 – 14, dan sebagainya
•
Untuk mempelajari
penyakit anak :
0 – 4 bulan
5 – 10 bulan
11 – 23 bulan
2 – 4 tahun
5 – 9 tahun
9 – 14 tahun
•
Jenis Kelamin
Angka-angka dari luar
negeri menunjukanbahwa angka keskitan lebih tinggi di kalngan wanita angka
kematian lebih tinggi di kalangan pria pada semua golongan umur.
•
Kelas Sosial
Kelas social adalah
variabel yang sering dilihat hubungannya dengan angka kesakitan atau kematian.
Variabel ini menggambarkan tingkat kehidupan seseorang. Kelas social ini
dotentukan oleh unsur-unsur seperti pendidikan, pekerjaan, penghasilan, dan
banyak contoh ditentukan juga pula tempat tinggal.
•
Jenis Pekerjaan
•
Pendidikan
•
Penghasilan
•
Golongan Etnik
•
Status Pernikahan
•
Besarnya Keluarga
•
Struktur Keluarga
•
Tempat (Place)
Pengetahuan mengenai
distribusi geografis dair suatu penyakit berguna untuk perencanaan pelayanan
kesehatan dan dapat memberikan penjelasan mengenai etiologi penyakit.
Perbandingan pola
penyakit sering dilakukan antara:
•
Batas daerah
pemerintahan
•
Kota dan pedesaan
•
Daerah atau tempat
berdasarkan batas alam (pegunungan, sungai, laut, atau padang pasir).
•
Negara-negara, dan
•
Regional
•
Waktu (Time)
Mempelajari hubungan
antara waktu dan penyakit merupakan kebutuhan dasar di dalam analisis
epidemiologis. Oleh karena itu perubahan-perubahan penyakit menurut waktu
menunjukan adanya perubahan factor-faktor etiologis.
•
Epidemiologi Analitik
Pendekatan atau studi ini dipergunakan untuk menguji data dan
informasi-informasi yang diperoleh studi epidemiologi deskriptif.
Ada dua studi tentang
epidemiologi ini, yaitu :
•
Studi riwayat kasus (case
history studies). Dalam studi ini akan dibandingkan antara dua kelompok
orang, yakni kelompok yang terkena penyakit dengan kelomok orang tidak terkena
(kelompok control)
•
Studi Kohor (kohor studies). Dalam studi ini
sekelompok orang dipaparkan (exposed)
pada suatu penyebab (agent).
Kemudian, diambil sekelompok orang lain yang mempunyai ciri-ciri yang sama
dengen kelompok pertama, tetapi tidak dipaparkan atau dikenakan pada penyebab
penyakit kelompok kedua ini disebut kelompok control. Setelah beberapa saat
yang telah ditentukan kedua kelompok tersebut dibandingkan, dicari perbedaannya
antara kedua kelompok tersebut bermakna atau tidak.
•
Epidemiologi Eksperimen
Studi ini dilakukan
dengan mengadakan eksperimen (percobaan) kepada kelompok subjek, kemudian
dibandingkan dengan kelompok control(yang tidak dikenakan percobaan).
•
Pengukuran Epidemiologi
•
Incident Rate
•
Epidemiologi yang hanya menggambarkan besarnya masalah
kesehatan yg terjadi di masyarakat. Besarnya masalah kesehatan digambarkan
dalam 3 variabel epidemiologi yaitu orang (person), tempat (place) dan waktu
(time).Cara menggambarkan masalah kesehatan dapat dalam bentuk: narasi, tabel,
grafik atau gambar/peta.
b. Epidemiologi Analitik
Epidemiologi yang selain
menggambarkan besarnya masalah kesehatan, juga mencari faktor yang menyebabkan
masalah kesehatan tersebut di masyarakat. Epidemiologi analitik selain
menggambarkan besarnya masalah dengan 3 variabel epidemiologi juga mencari
faktor penyebab masalah kesehatan tsb.Cara mencari faktor penyebab dengan
melakukan penelitian
1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum
Diharapkan mahasiswa memahami
tentang ragam penyakit sehingga diharapkan mahasiswa mampu melakukan prosedur
tindakan keperawatan sesuai dengan masalah penyakit yang di derita client.
b. Tujuan Khusus
Setelah
membuat dan memahami isi makalah ini, diharapkan mahasiswa mampu :
•
Mengetahui
definisi penyakit itu sendiri.
•
Memahami
definisi penyakit menular & penyakit tidak menular.
•
Mengetahui
ragam penyakit menular & penyakit tidak menular.
•
Mengerti
cara penularan penyakit tersebut.
•
Mengetahui
pencegahan penyakit itu sendiri.
•
Mengetahui
tindakan apa yang harus dilakukan.
BAB II
LANDASAN
TEORI
2.1 Definisi Penyakit
Sebelum
kita mendeskripsikan suatu penyakit kita juga harus memahami konsep penyakit
itu sendiri, agar kita dapat mendeteksi
penyakit tersebut dan melakukan tindakan kesehatan sesuai prosedur pelayanan
kesehatan. Perbedaan konsep penyakit antara tenaga kesehatan dan masyarakat
menyebabkan gagalnya peningkatan pelayanan kesehatan dalam masyarakat.
Berikut
beberapa pendapat tentang definisi penyakit, antara lain :
•
Menurut
Kathleen Meehan Arias
Penyakit
adalah suatu kesakitan pada organ tubuh yang biasanya memiliki sedikitnya 2
sifat dari kriteria ini : agen atiologik telah diketahui, kelompok tanda serta
gejala yang dapat di identifikasi, atau perubahan anatomi yang konsisten.
•
Menurut
dr. Beate Jacob
Suatu
penyimpangan dari keadaan tubuh yang normal atau ketidakharmonisan jiwa.
•
Menurut
Wahyudin Rajab, M.epid
Keadaan
yang bersifak objektif dan rasa sakit yang bersifat subyektif.
•
Menurut
dr. Eko Dudiarto
Kegagalan
mekanisme adaptasi suatu organisme untuk bereaksi secara tepat terhadap
rangsangan atau tekanan sehingga timbul gangguan pada fungsi atau struktur
organ atau sistem tubuh.
•
Menurut
Azizan Haji Baharuddin
Keadaan
yang diakibatkan oleh kerusakan keseimbangan fungsi tubuh dan bagian badan.
Jadi
dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan penyakit adalah suatu keadaan
tidak normal pada suatu organisme atau
minda yang menyebabkan ketidakseimbangan, ketidakselesaan, disfungsi, atau
tekanan/stress kepada orang yang terkait atau berhubungan dengannya. Kadang
kala istilah ini digunakan secara umum untuk menerangkan kecederaan, kecacatan,
sindrom, simptom, keserongan tingkah laku, dan variasi biasa sesuatu struktur
atau fungsi, sementara dalam konteks lain boleh dianggap sebagai kategori yang
boleh dibedakan.
2.2
Macam Penyakit
Perhatian terhadap penyakit menular dan
tidak menular makin hari semakin meningkat, karena semakin meningkat nya
frekuensi kejadiannya pada masyarakat. Dari tiga penyebab utama kematian (WHO,
1990). Penyakit dapat dibedakan menjadi 2 karakteristik, yaitu :
1.
Penyakit Menular/Penyakit Infeksi
Penyakit menular atau penyakit
infeksi adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh sebuah agen biologi seperti
virus, bakteri, maupun parasit, bukan disebbakan karena faktor fisik, seperti
luka bakar atau kimia seperti keracunan.
Oleh
sebab itu, mengapa penyakit ini disebut penyakit infeksi karena penyakit ini
ditularkan penderita melalui infeksi virus, bakteri maupun parasit yang
ditularkan oleh penderita, penularan penyakit ini dapat ditularkan melalui
udara, jarum suntik, transfusi darah, serta tempat makan atau minum bekas
penderita yang masih kurang bersih saat dicuci, hubungan seksual, dll. Namun
bukan berarti penyakit ini tidak bisa dihindari, pola hidup sehat dan
lingkungan dapat mennghindari dari penyakit ini.
Penyakit
ini adalah penyakit yang paling menakutkan dibandingkan dengan penyakit tidak
menular karena penyakit ini masih sulit dalam pengobatannya dan dapat
mengakibatkan kematian jika tidak segera ditangani.
Ada
beberapa jenis penyakit menular, dibawah ini di contohkan 6 penyakit menular,
antara lain :
•
Penyakit
kulit
Ini
adalah salah satu jenis penyakit menular yang banyak sekali jenisnya, dan mudah
menular dari satu orang ke orang lain. Penularan yang paling sering terjadi
adalah melalui kontak langsung atau kita menggunakan barang yang juga dipakai
oleh penderita, contohnya handuk, baju, dll.
Contoh
: cacar air, kudis, panu, dll.
•
Cacar
air (Chicken Pox)
Penyakit
ini masih sering menjadi wabah di Indonesia, penyakit ini dapat menyerang siapa
saja tidak pandang usia. Penyebab penyakit ini adalah karena adanya virus Varisella-Zoster,
virus ini hanya terdapat pada manusia dan primata (simian) saja, struktur
partikel virus (virrion) berukuran 120 - 300 nm yang terdiri dari
(glikoprotein, kapsid, amplop (selubung) virus, dan nukleokapsid yang
melindungi bagian inti berisi DNA genom utas ganda,nukleokapsid berbentuk
ikosahedral, berdiameter 100 – 110 nm dan terdiri dari 162 protein yang disebut
kapsomer ), genom virus ini berukuran 125 kb (kilo basa), dan mengandung
sedikitnya 69 daerah pada gen – gen tertentu. Virus ini akan mengalami
inaktivasi pada suhu 56 – 60o C dan menjadi tidak berbahaya aapabila bagian
amplop (selubung) dari virus ini rusak. Penyebaran virus ini dapat terjadi
melalui pernapasan. Virus ini menyerang kekebalan tubuh.
Gejala
dari cacar air sendiri adalah badan cepat lemah, lesu, badan terasa tidak enak,
pusing/sakit kepala, nyeri sendi dan demam. Sehari sampai tiga hari muncul
bintik – bintik merah yang berukuran kecil yang membentuk papula (menonjol) dan
berisi cairan, biasanya bintik – bintik ini bermula pada bagian dada, perut
atau punggung, setelah itu baru menyebar ke bagian tubuh lain dan terasa gatal. Bintik ini lama kelamaan
akan pecah dan membentuk lepuhan, lepuhan ini akan mengering dan akan hilang
bekasnya, asal tidak digaruk.
Pengobatan
dan pencegahan, untuk pengobatan dapat diberikan salep yang mengandung
Asiklovir 5% (Anti virus), dan hanya di oleskan pada bagian lepuhan yang sudah
pecah saja. Penderita cacar air disarankan untuk tetap mandi seperti biasa.
Imunisasi vaksin varisella bisa diberikan mulai umur 12 bulan.
•
Parainfluenza
Penyakit
virus pernafasan ini menjadi penting karena penularannya yang sangat cepat
seperti halnya penyakit menular lewat pernapasan lainnya. Pada umumnya penyakit
ini terjadi oleh infeksi virus parainfluenza saja gejalanya hanya ringan atau subklinis. Terdapat empat virus yang
terdapat dalam keluarga parainfluenza, yang ditandai dengan tipe 1-4 yaitu
virus mempunyai genom RNA helai-tunggal, tidak bersegmen dengan pembungkus mengandung
lipid yang berasal dari pertunasan melalui membran sel. Bagian antigenik utama
adalah tonjolan – tonjolan protein pembungkus yang menunjukkan sifat – sifat
hemaglutinasi (protein HN) dan fusi sel ( protein F).
Virus
parainfluenza menyebar dari saluran pernapasan oleh sekresi yang teraerosol
atau kontak tangan langsung denga sekresi. Pada umur 3th anak – anak biasanya
mengalami infeksi tipe 1-3, tipe 3 bersifat endemik dan dapat menyebabkan
penyakit pada bayi sebelum umur 6 bulan,
dan dapat mengganggu sistem imun. Sedangkan pada tipe 1&2 lebih
musiman dan terjadi pada musim panas dan musim gugur, tipe 4 lebih sukar
tumbuh. Virus parainfluenza bereplikasi dalm epitel pernapasan tanpa bukti
adanya penyebaran sistemik, kecenderungan menimbulkan penyakit pada jalan napas
lebih besar pada laring, trakhea, bronkus, . Penghancuran sel pada jalan napas
atas dapat menyebbakan invasi bakteri dan menimbulkan trakeitis bakteri.
Obstruksi tuba eustachii dapat menyebabkan invasi bakteri sekunder ruang
telinga tengah dan otitis media akut.
•
Demam
Berdarah
Cara
penularannya melalui virus yang terdapat
pada nyamuk Aighes Aygepti yang menghisap darah organ.
•
Penyakit
Kelamin
Cara
penularannya melalui hubungan sex yang tidak sehat dan sering berganti
pasangan. Penyakit yang timbul bukan hanya menyerang alat kelamin saja tetapi
dapat menjalar ke organ lain.
•
HIV/AIDS
Virus
yang berasl dari simpanse ini dapat merusak sistem imunitas, tetapi virus ini
tidak menimbulkan kematian. Tapi jika virus HIV mengenai penyakit lain seperti
menyerang organ vital bias menimbulkan kematian. Apabila sistem imun pada tubuh
telah rusak resiko berbagai virus akan masuk ke tubuhpun sangat besar dan tubuh
akan rentan terhadap penyakit.
•
TBC
Tuberculosis
(TBC, MTB, TB) adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri “mycobacterium
tuberculosis”. Yang menyerang pada organ paru – paru, dan juga dapat menyerang
pada organ lain. Bakteri yang sekeluarga dengan bakteri mycobacterium
tuberculosis ini juga dapat menimbulkan infeksi dan memunculkan gejala yang
mirip.
Bakteri
ini ditularkan melalui udara (airborne), yaitu ketika penderita bersin atau
batuk dan bakteri akan keluar dan terhirup oleh orang sehat. Biasanya penderita
TBC akan diisolasi dikarenakan mudahnya penyebatran penyakit TBC.
2. Penyakit Tidak Menular/Noninfeksi
Penyakit
tidak menular (PTM) atau penyakit noninfeksi adalah suatu penyakit yang tidak
disebabkan karena kuman melainkan dikarenakan adanya masalah fisiologis atau
metabolisme pada jaringan tubuh manusia. Biasanya penyakit ini terjadi karena
pola hidup yang kurang sehat seperti merokok, faktor genetik, cacat fisik,
penuaan/usia, dan gangguan kejiwaan. Contohnya : sariawan, batuk, sakit perut,
demam, hipertensi, DM, obesitas, osteoporosis, depresi, RA, keracunan,
dsb.
Penyakit
tidak Menular terjadi akibat interaksi antara agent (Non living agent) dengan
host dalam hal ini manusia (faktor predisposisi, infeksi dll) dan lingkungan
sekitar (source and vehicle of agent). Penyakit tidak menular biasa disebut
juga dengan penyakit kronik, penyakit non-infeksi, new communicable disease,
dan penyakit degeneratif.
Penyakit
Tidak Menular (PTM) adalah penyebab kematian terbanyak di Indonesia. Keadaan
dimana penyakit menular masih merupakan masalah kesehatan penting dan dalam
waktu bersamaan morbiditas dan mortalitas PTM makin meningkat merupakan beban
ganda dalam pelayanan kesehatan, tantangan yang harus dihadapi dalam
pembangunan bidang kesehatan di Indonesia.
PTM
mempunyai beberapa karakteristik, diantaranya :
•
Penularan
tidak melalui rantai penularan tertentu
•
Masa
inkubasi yang panjang dan latent
•
Penyakit
berlangsung lama
•
Sulit
untuk didiagnosa
•
Biaya
pencegahan dan pengobatannya yang cukup tinggi
•
Mempunyai
variasi yang cukup luas
•
Multifaktor
Dibawah
ini adalah beberapa penyakit tidak menular yang bersifat kronis, yaitu :
1. Penyakit yang dapat menyebabkan kematian,
yaitu :
•
Penyakit
jantung iskemik
•
Kanker
•
CHF
•
DM
•
Cerebrovasculer
disease
•
Chronic
obstructive pulmonary disease
•
cirrhosis
2. Penyakit yang termasuk dalam
special-interest, banyak menyebabkan masalah kesehatan tetapi frekuensinya
kurang, antara lain :
•
Osteoporosis
•
Gagal
ginjal kronis
•
Mental
retardasi
•
Epilepsi
•
Lupus
erithematosus
•
Collitis
ulcerative
3. Penyakit yang akan menjadi perhatian di
masa yang akan datang, antara lain :
•
Defesiensi
nutrisi
•
Alkoholisme
•
Ketagihan
obat
•
Penyakit
– penyakit mental
•
Penyakit
yang berhubungan dengan lingkungan pekerjaan
Faktor
resiko yang dapat menimbulkan penyakit tidak menular, antara lain :
1.
Faktor resiko untuk timbulnya penyakit tidak menular yang belum kronis belum
ditemukan secara keseluruhan :
•
Untuk
setiap penyakit, faktor resiko dapat berbeda – beda (merokok, hipertensi,
hiperkolesterolemia)
•
Satu
faktor resiko dapat menyebabkan penyakit yang berbeda – beda, missal : merokok
dapat menimbulkan kanker paru, penyakit jantung koroner, kanker laring.
•
Untuk
kebanyakan penyakit, faktor – faktor resiko yang telah diketahui hanya dapat
menerangkan sebagian kecil kejadian penyakit, tetapi etiologinya secara pasti
belum diketahui.
2. Faktor resiko yang telah diketahui ada
kaitannya dengan penyakit tidak menular yang bersifat kronis, antara lain :
•
Tembakau
•
Alkohol
•
Kolesterol
•
Hipertensi
•
Diet
•
Obesitas
•
Aktivitas
•
Stress
•
Pekerjaan
•
Lingkungan
•
Gaya
hidup
2.3 Cara Penularan Penyakit
Terdapat
tiga aspek sifat utama penularan penyakit dari orang ke orang, antara lain :
•
Waktu
generasi (Generation Time)
Yaitu
masa antara masuknya penyakit pada penjamu tertentu sampai masa kemampuan
maksimal penjamu tersebut untuk dapat menularkan penyakit. Perbedaan masa tunas
ditentukan oleh masuknya unsur penyebab sampai timbulnya gejala penyakit
sehingga tidak dapat ditentukan pada penyakit dengan gejala yang terselubung,
sedangkan waktu generasi untuk waktu masuknya
usur penyebab penyakit hingga timbulnya kemampuan penyakit tersebut
untuk menularkan kepada penjamu lain.
•
Kekebalan
kelompok (Herd Immunity)
Yaitu
kemampuan atau daya tahan suatu kelompok penduduk tertentu terhadap
serangan/penyebaran unsur penyebab penyakit menular tertentu didasarkan pada
tingkat kekebalan tubuh suatu anggota kelompok tersebut. Herd Immunity adalah
faktor utama dalam proses kejadian wabah di masyarakat serta kelangsungan
penyakit tersebut.
•
Angka
serangan (Attack Rate)
Yaitu
sejumlah kasus yang berkembang dan muncul dalam satu satuan waktu tertentu
dikalangan anggota kelompok yang mengalami kontak serta memiliki
resiko/kerentanan terhadap penyakit tersebut. Angka serangan ini bertujuan
untuk menganalisis tingkat penularan dan tingkat keterancaman dalam keluarga,
dimana tata cara dan konsep keluarga, sistem hubungan keluarga dengan
masyarakat serta hubungan individu dalam kehidupan sehari – hari pada kelompok
populasi tertentu merupakan unit epidemiologi tempat penularan penyakit
berlangsung.
2.4 Tindakan Pencegahan
Pencegahan
penyakit dating dari diri sendiri, individu dapat meminimalkan pola hidup yang
tidak sehat dan memaksimalkan pola hidup sehat. Dibawah ini beberapa tindakan
pencegahan untuk penyakit menular dan penyakit tidak menular, diantaranya :
•
Menjaga
kebersihan lingkungan
Di
lingkungan kita banyak sekali hal – hal yang bias kita lihat dan evaluasi,
seperti, sampah dan kotoran yang menumpuk, drainase yang kotor serta
ventilasi/lubang untuk pertukaran udara didalam rumah yang buruk bias menjadi
sebab timbulnya berbagai macam penyakit, khususnya penyakit saluran pernapasan.
•
Cuci
tangan dengan sabun
Kita
tahu bahwa tangan adalah organ yang digunakan untuk berbagai aktivitas, dan
tangan beresiko sebagai perantara virus untuk masuk ke tubuh. Tangan menjadi
media perantara kuman maupun mikroorganisme yang lain. Saat kita tanpa sengaja
memegang bekas ludah atau kotoran, maka penyakit mudah sekali masuk kedalam
tubuh.
•
Olahraga
yang teratur dan istirahat yang cukup
Membiasakan
diri untuk melakukan kegiatan rutin dengan berolahraga dapat membantu
meningkatkan daya tahan tubuh. Istirahat yang cukup membantu tubuh agar tetap
bugar. Pola makan yang seimbang, perlunya mengatur pola makan, terutama menu
makanan sehat, hindari makanan yang bersesiko terhadap kesehatan seperti,
minuman bersoda dan beralkohol, makanan ringan/snack, makanan olahan/makanan
yang mengandung pengawet, makanan yang ,mengandung Na, makanan tinggi
kolesterol, dsb.
•
Pola
hidup yang sehat
Selalu
berpikir positip membantu kita terhindar dari stress. Mulai melakukan pendekatan terhadap agama
dapat menenangkan emosi, menghindari pergaulan bebas dan setia pada satu
pasangan.
•
Pemberian
Imunisasi
Pemberian
imunisasi lebih baik diberkan mulai sejak Balita untuk mencegah penularan
penyakit.
•
Nutrisi
yang baik
Perkuat
fungsi tubuh dengan pola makanan yang bergizi yang mengandung tinggi protein,
tinggi serat, tinggi mineral, dan sebisa mungkin hindari konsumsi
makanan/minuman yang dapat merugikan tubuh.
•
Melakukan
promkes
Misalnya
:
•
kampanye
kesadaran kesehatan
•
Promkes
•
Pendidikan
kesehatan masyarakat
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari
makalah diatas dapat disimpulkan bahwa Epidemiologi adalah ilmu yang
mempelajari hal – hal yang berhubungan dengan masyarakat. Di dalam kesehatan
ilmu Epidemiologi sangatlah penting karena didalamnya terdapat peran dan
tindakan yang harus dilakukan untuk pencegahan masalah kesehatan tersebut.
Contohnya saja penanaganan dalam masalah penyakit menular dan penyakit tidak
menular.
Penyakit
menular adalah penyakit yang disebabkan oleh virus, parasit, ataupun bakteri.
Sedangkan penyakit tidak menular bikan disebabkan dari virus, parasit ataupun
bakteri melainkan disebabkan karena adanya masalah fisiologis. Penyakit
tersebut dapat dihindari dari diri sendiri yaitu dengan menjaga gaya hidup, dan
pola makanan.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Epidemiologi berasal
dari perkataan Yunani, dimana epi- yang berarti ”permukaan, diatas,
menimpa, atau tentang”, demos yang berarti ”orang, populasi,
penduduk, manusia ” serta ologi berarti “ilmu tentang”. Secara
etimologis, epidemiologi berarti ilmu mengenai kejadian yang menimpa penduduk.
Epidemiologi lahir
berdasarkan dua asumsi dasar. Pertama, penyakit pada populasi manusia tidak
terjadi dan tersebar begitu saja secara acak. Kedua, penyakit pada manusia
sesungguhnya mempunyai faktor penyebab dan faktor preventif yang dapat
diidentifikasi melalui penelitian sistematik pada berbagai populasi, tempat,
dan waktu. Berdasarkan asumsi tersebut, epidemiologi dapat didefinisikan
sebagai ” ilmu yang mempelajari distribusi dan determinan – determinan
frekuensi penyakit dan status kesehatan pada populasi manusia.
Definisi tersebut
mengisyaratkan bahwa epidemiologi pada dasarnya merupakan ilmu empirik
kuantitatif, yang banyak melibatkan pengamatan dan pengukuran yang sistematik
tentang frekuensi penyakit dan sejumlah faktor-faktor yang dipelajari
hubungannya dengan penyakit.
Tujuan akhir riset
epidemiologi yaitu mencegah kejadian penyakit, mengurangi dampak penyakit dan
meningkatkan status kesehatan manusia. Sasaran epidemiologi adalah populasi
manusia, bukan individu. Ciri-ciri ini yang membedakan epidemiologi dari ilmu
kedokteran klinik dan ilmu-ilmu biomedik, yang lebih memusatkan perhatiannya
kepada individu, jaringan, atau organ.
Epidemiologi berguna
untuk mengkaji dan menjelaskan dampak dari tindakan pengendalian kesehatan
masyarakat, program pencegahan, intervensi klinis dan pelayanan kesehatan
terhadap penyakit atau mengkaji dan menjelaskan faktor lain yang berdampak pada
status kesehatan penduduk. Epidemiologi penyakit juga daapt menyertakan
deskripsi keberadaannya di dalam populasi dan faktor – faktor yang mengendalikan
ada atau tidaknya penyakit tersebut
BAB II
PEMBAHASAN
DASAR-DASAR EPIDEMIOLOGI
2.1 PENGERTIAN
Epidemiologi adalah
suatu cabang ilmu kesehatan untuk menganalisis sifat dan penyebaran berbagai
masalah kesehatan dalam suatu penduduk tertentu serta mempelajari sebab
timbulnya masalah serta gangguan kesehatan tersebut untuk tujuan pencegahan
maupun penanggulangannya. Epidemiologi merupakan disiplin ilmu-ilmu kesehatan
termasuk kedokteran, yakni suatu proses yang logis antara proses fisik, biologis
dan fenomena social yang berhubungan erat dengan derajat kesehatan, kejadian
penyakit maupun gangguan kesehatan lainnya.
Metode epidemiologi
merupakan cara pendekatan ilmiah dalam mencari factor penyebab serta hubungan
sebab akibat terjadinya peristiwa tertentu pada suatu kelompok penduduk
tertentu. Dalam hal ini istilah penduduk dapat berarti sekelompok objek
tertentu baik yang bersifat organisme hidup seperti manusia, binatang dan
tumbuhan maupun yang bersifat benda/ material hasil produk industri serta benda
lainnya. Dengan demikian tidaklah mengherankan bila metode epidemiologi tidak
terbatas pada bidang kesehatan saja tetapi pada bidang lainnya termasuk bidang
manajemen. Oleh sebab itu dalam penggunaannya, epidemiologi sangat erat
hubungannya dengan berbagai disiplin ilm diluar kesehatan, baik disiplin ilmu
eksata maupun ilmu social.
Epidemilogi merupakan
ilmu yang kompleks dan senantiasa berkembang. Oleh karena itu, tidak mudah
untuk menentukan suatu batasan yang baku. Hal ini tmpak dengan berbagai batasan
yang dinyatakan oleh para ahli epidemiologi sebagai berikut:
Epidemiologi adalah ilmu
yang mempelajari distribusi penyakit dan determinan yang mempengaruhi frekuensi
penyakit pada kelompok manusia (Mac Mahon, B & Pugh, T.F., 1970)
Epidemilogi adalah suatu
studi tentang factor yang menentukan frekuensi dan distribusi penyakit pada populasi
manusia (Lowe C.R& Koestrzewski. J, 1973)
Epidemiologi ialah ilmu
yang mempelajari distribusi dan determinan penyakit dan ruda paksa pada
populasi manusia (Mausner J. S & Bahn, 1974)
Epidemiologi adalah ilmu
yng mempelajri distribusi penyakit atau keadaan fisiologis pada penduduk dan
determinan yang mempengaruhi distribusi tersebut (Lilienfeld A.M & D. E
Lilienfeld, 1980)
Epidemiologi ialah suatu
studi tentang distribusi dan determinan penyakit pada populasi manusia (Barker,
D. J.P, 1982)
Dari batasan tersebut
terdapat persaman yaitu semua menyatakan epidemiologi ialah ilmu yang
mempelajari distribusi frekuensi penyakit beserta determinannya, hanya terdapat
dua perbedaan yaitu tambahan fenomena fisiologis (Lilienfeld & Lilienfeld)
dan ruda paksa (Mausner & Bhan). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
epidemiologi ialah ilmu yang mempelajari penyakit, ruda paksa, dan fenomena
fisiologis tentang frekuensi distribusi dan determinannya pada kelompok
manusia.
Pengertian epidemiologi ditinjau dari berbagai aspek
adalah:
a. Aspek Akademik
Secara akademik,
epidemiologi berarti analisis dta kesehatan, social ekonomi, dan kecenderungan
yang terjadi untuk mengadakan identifikasi dan interpretasi perubahan-perubahan
keadaan kesehatan yang terjadi atau akan terjdi dimasyarakat umum atau kelompok
penduduk tertentu.
b. Aspek Klinis
Epidemiologi berarti
suatu usaha untuk mendeteksi secara dini perubahan insidensi atau prevalensi
melalui penemuan klinis atau laboratories pada awal kejadian luar biasa atau
timbulnya penyakit baru seperti, karsinoma vagina pada gadis remaja atau AIDS yang
awalnya ditemukan secara klinisi.
c. Aspek Praktis
Epidemiologi dari aspek
praktis adalah ilmu yang ditujukan pada upaya pencegahan penyebaran penyakit
yang menimpa individu, kelompok atau masyarakat umum.
Dalam hal ini, penyebab
penyakit tidak harus diketahui secara pasti, tetapi diutamakan pada cara
penularan, infetivitas, menghindarkan agen yang diduga sebagai penyebab, toksin
atau lingkungan dan membentuk kekebalan untuk menjamin kesehatan manusia.
2.2 KONSEP EPIDEMIOLOGI
Konsep-konsep epidemiologi
yang masih berlaku saat ini adalah antara lain:
a.
Pengaruh lingkungan terhadap kejadian suatu penyakit
b.
Penggunaan data kuantitatif dan statistic
c.
Penularan penyakit
d.
Eksprimen pada manusia
2.3 MACAM-MACAM EPIDEMIOLOGI
a.
Epidemiologi Deskriptif
Epidemiologi yang hanya menggambarkan besarnya masalah
kesehatan yg terjadi di masyarakat. Besarnya masalah kesehatan digambarkan
dalam 3 variabel epidemiologi yaitu orang (person), tempat (place) dan waktu
(time).Cara menggambarkan masalah kesehatan dapat dalam bentuk: narasi, tabel,
grafik atau gambar/peta.
b. Epidemiologi Analitik
Epidemiologi yang selain
menggambarkan besarnya masalah kesehatan, juga mencari faktor yang menyebabkan
masalah kesehatan tersebut di masyarakat. Epidemiologi analitik selain
menggambarkan besarnya masalah dengan 3 variabel epidemiologi juga mencari
faktor penyebab masalah kesehatan tsb.Cara mencari faktor penyebab dengan
melakukan penelitian
2.4 TUJUAN DAN PENERAPAN
EPIDEMIOLOGI
2.4.1
Tujuan Epidemiologi
Secara umum, dapat
dikatakan bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam mempelajari epidemiologi
adalah memperoleh data frekuensi distribusi dan determinan penyakit atau
fenomena lain yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat. Data yang diperoleh
dapat digunakan untuk memperoleh informasi tentang penyebab penyakit, misalnya:
•
Penelitian epidemiologis
yang dilakukan pada kejadian luar biasa akibat keracunan makanan dapat
digunakan untuk mengungkapkan makanan yang tercemar dan menemukan penyebabnya.
•
Penelitian epidemiologis
yang dilakukan untuk mencari hubungan antara karsinoma paru-paru dengan asbes.
•
Menetukan apakah
hipotesis yang dihasilkan dari percobaabn hewan konsisten dengan data
epidemiologis. Misalnya, percobaan tentang terjadinya karsinoma kandung kemih
pada hewan yang diolesi tir. Untuk mengetahui apakah hasil percobaan hewan
konsisten dengan kenyataan pada manusia, dilakukan analisis terhadap semua
penderita karsinoma kandung kemih lebih banyak terpajan oleh rokok dibandingkan
dengan bukan penderita.
•
Memperoleh informasi
yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun perencanaan,
penanggulangan masalah kesehatan, serta menentukan prioritas masalah kesehatan
masyarakat; misalnya:
a.
Data frekuensi distribusi berbagai penyakit yang terdapat
dimasyarakat dapat digunakan untuk menyusun rencana kebutuhan pelayanan
kesehatan disuatu wilayah dan menentukan prioritas masalah.
b.
Bila dari hasil penelitian epidemiologis diperoleh bahwa insidensi
tetanus neonatorum disuatu wilayah cukup tinggi maka data tersebut dapat
digunakan untuk menyusun strategi yang efektif dan efisien dalam menggulangi
masalah tersebut, misalnya dengan mengirirm petugas lapangan untuk memberikan
penyuluhan pada ibu-ibu serta mengadakan imunisasi pada ibu hamil.
2.4.2 Penerapan Epidemiologi
1. Pengamatan Epidemiologi
(surveilance epidemiologi) adalah pengamatan akan tanda-tanda munculnya wabah penyakit di masyarakat.
2. Kegiatan surveilance
dilakukan dengan pengumpulan data, kemudian mencatat dan menganalisa akan
munculnya kejadian-kejadian penyakit.
3. Penelitian Epidemiologi:
bersifat lebih mendalam dan mengadakan analisis serta kesimpulan.
4. Penelitian bertujuan
mencari faktor penyebab penyakit atau membuktikan hipotesa yang telah dibuat
berdasarkan kajian masalah yang telah terjadi.
2.5 PERAN EPIDEMIOLOGI DALAM
KESEHATAN
Dalam bidang kesehatan
msyarkat, epidemiologi mempenyai tiga fungsi utama:
1.
Menerangkn tentang besarnya masalah dan ganggun kesehatan
(termasuk penyakit) serta penyebarannya dalam suatu penduduk tertentu.
2.
Menyiapkan data/ informasi yang esensial untuk keperluan
perencanaan, pelaksanaan rogram, serta evaluasi berbagai kegiatan pelayanan
(kesehatan) pada masyarakat, baik yang bersifat pencegahan dan penanggulangan
penyakit maupun bentuk lainnya serta menentukan skala prioritas terhadap
kegiatan tersebut.
3.
Mengidentifikasi berbagai factor yang menjadi penyebab masalah atau
factor yang berhubungan dengan terjadinya masalah tersebut.
Untuk melaksanakan
fungsi tersebut, para ahli epidemiologi lebih memusatkan perhatiannya pada
berbagai sifat karakteristik individu dalam suatu populasi tertentu seperti
sifat karakteristik biologis, sosio ekonomis, demografis, kebiasaan individu
serta sifat genetic. Pada berbagai sifat karakteristik tersebut, akan memberi
gambaran tentang sifat permasalahan yang ada dalam masyarakat serta kemungkinan
faktor-faktor yang mempengaruhinya. epidemiologi dalam berbagai bidang:
1. Epidemiologi penyakit menular
Bentuk ini yang telah
banyak memberikan peluang dalam usaha pencegahan dan penanggulangan penyakit
menular tertentu. Berhasilnya manusia mengatasi berbagai gangguan penyakit
menular dewasa ini merupakan salah satu hasil yang gemilang dari epidemiologi.
Peranan epidemiologi surveilans pada mulanya hanya ditujukan pada pengamatan
penyakit menular secara seksama, ternyata telah memberikan hasil yang cukup
berarti dalam menangulangi berbagai masalah penyakit menular dan juga penyakit
tidak menular.
2. Epidemiologi penyakit tidak menular
Pada saat ini sedang
berkembang pesat dalam usaha mencari berbagai factor yang memegang peranan
dalam timbulnya berbagai masalah penyakit tidak menular seperti kanker,
penyakit sistemik serta berbagai penyakit menahun lainnya, termasuk masalah
meningkatnya kecelakaan lalu lintas dan penyalahgunaan obat-obatan tertentu.
Bidang ini banyak digunakan terutama dengan meningkatnya masalah kesehatan yang
bertalian erat dengan berbagai gangguan kesehatan akibat kemajuan dalam
berbagai bidang industri yang banyak mempengaruhi keadaan lingkungan, termasuk
lingkungan fisik, biologis, maupun lingkungan social budaya.
3. Epidemiologi klinik
Bentuk ini merupakan
salah satu bidang epidemiologi yang sedang dikembangkan oleh para klinisi yang
bertujuan untuk membekali para klinisi/ dokter tentang cara pendekatan masalah
melalui disilin ilmu epidemiologi. Dalam penggunaan epidemiologi klinik
sehari-hari, para petugas medis terutama para dokter sering menggunakan
prinsip=prinsip epidemiologi dalam menangani kasus secara individual. Mereka
lebih berorientasi pada penyebab dan cara mengatasinya terhadap kasus secara
individu dan biasanya tidak tertarik unutk mengetahui serta menganalisis sumber
penyakit, cara penularan dan sifat penyebarannya dalam masyarakat. Berbagai
hasil yang diperoleh dari para klinisi tersebut, merupakan data informasi yng
sanat berguna dalam analisis epidemiologi tetapi harus pula diingat bahwa
epidemiologi bukanlah terbatas pada data dan informasi saja tetapi merupakan
suatu disiplin ilmu yang memeliki metode pendekatan serta penerapannya secara
khusus
4. Epidemiologi kependudukan
Merupakan salah satu
cabang ilmu epidemiolgi yang menggunakan system pendekatan epidemiolgi dalam
menganalisi berbagai permasalahan yang berkaitan dengan bidang demografi serta
factor-faktor yang mempengaruhi berbagai
perubahan demografis yang terjadi didalam masyarakat. Sistem pendekatan
epidemiologi kependudukan tidak hanya memberikan analisis tentang sifat
karakteristik penduduk secara demografis dalam hubungannya dengan masalah
kesehatan dan penyakit dalam masyarakat tetapi juga sangat berperan dalam berbagai
aspek kependudukan serta keluarga berencana. Pelayanan melalui jasa, yang erat
hubungannya dengan masyarakat seperti pendidikan, kesejahteraan rakyat,
kesempatan kepegawaian, sangat berkaitan dengan keadaan serta sifat populasi
yang dilayani. Dalam hal ini peranan epidemiologi kependudukan sangat penting
untuk digunakan sebagai dasar dalam/ mengambil kebijakn dan dalam menyusun
perencanaan yang baik. Juga sedang dikembangkan epidemiologi system reproduksi
yang erat kaitannya dengan gerakan keluarga berencana dn kependudukan.
5. Epidemiologi pengolahan pelayanan kesehatan
Bentuk ini merupakan
salah satu system pendekatan manajemen dalam menganalis masalah, mencari factor
penyebab timbulnya suatu maslah serta penyusunan pemecahan masalah tersebut
secara menyeluruh dan terpadu. Sisem
pendekatan epidemiologi dalam perencanaan kesehatan cukup banyak digunakan oleh
para perencana kesehatan baik dalam bentuk analisis situasi, penetuan prioritas
maupun dalam bentuk penilaian hasil suatu kegiatan kesehatan yang bersifat umum
maupun dengan sasaran khusus.
6. Epidemiologi lingkungan dan kesehatan kerja
Bentuk ini merupakan
salah satu bagian epidemioloi yang mempelajari serta mnganalisis keadaan
kesehatan tenaga kerja akibat pengaruh keterpaparan pada lingkubngan kerja,
baik yang bersifat fisik kimiawo biologis maupun social budaya, serta kebiasaan
hidup para pekerja. Bentuk ini sangat berguna dalam analisis tingkat kesehatan
ekerja serta untuk menilai keadaan dan lingkungan kerja serta penyakit akibat
kerja.
7. Epidemiologi kesehatan jiwa
Merupakan salah
satu dasar pendekatan dan analisis masalah gangguan jiwa dalam masyarakat, baik
mengenai keadan kelainan jiwa kelompok penduduk tertentu, maupun analisis
berbagai factor yang mempengaruhi timbulnya gangguan jiwa dalam masyarakat.
Dengan meningkatnya berbagai keluhan anggota masyarakat ang lebih banyak
mengarh ke masalah kejiwaan disertai dengan perubahan social masyarakat
menuntut suatu car pendekatan melalui epidemilogi social masyarakat menuntu suatu
cara pendekatan melalui epidemiologi social yang berkaitan dengan epidemiologi
kesehatan jiwa, mengingat bahwa dewasa ini gangguan kesehatan jiwa tidak lagi
merupakan masalah kesehaan individu saja, tetau telah merupakan masalah social
masyarakat.
8.
Epidemiologi gizi
Dewasa ini banyak
digunakan dalm analisis masalah gizi masyarakat dimana masalah ini erat
hubungannya dengan berbagai factor yang menyangkut pola hidup masyarakat. Pendekatan masalah gizi masyarakat melaui
epidemiologi gizi bertujuan untuk menganalisis berbagai factor yang berhubungan
erat dengan timbulnya masalah gizi masyarakat, baik yang bersifat biologis, dan
terutama yang berkaitan dengan kehidupan social masyarakat. Penanggulangan
maslah gizi masyarakat yang disertai dengan surveilans gizi lebih mengarah
kepad penanggulangan berbagai faktor yang berkaitan erat dengan timbulnya
masalah tersebut dalam masyarakat dan
tidak hanya terbatas pada sasaran individu atau lingkungan kerja saja.